PageNavi Results No.

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 12 Januari 2018

aku bercumbu dengan kaka ipar ku sendiri



Saya memanglah ketagihan bermain cinta dengan wanita 1/2 baya dengan kata lain STW. Ada sekali lagi pengalaman riil yang kualami. Pengalamanku mengalahkan kakak iparku yang pendiam serta agak religius.


 Tak tahu setan mana yang merasuki diriku karna saya menjerumuskan orang baik-baik dalam neraka nafsu. 

Peristiwanya begini, satu hari rumahku kehadiran tamu dari Padang. Uni Tati kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karna pekerjaan kantor turut seminar di kantor pusat satu bank pemerintah. Uni yaitu kepala cabang di Padang, Uni bermalam di rumah kami. Daripada bermalam di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Sepanjang satu minggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau bila Uni Tati berumur 40 th.. Suaminya telah meningal 2 th. lantas karna kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai. Lebih persisnya kubilang anggun karna orangnya relatif diam serta begitu religius. 

Sepanjang di Jakarta, tiap-tiap ada peluang saya serta istriku mengajak Uni berjalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, umumnya ke mal karna saatnya sempit. Kami telah merencanakan cocok hari Sabtu juga akan berjalan-jalan ke Taman Safari 
Tiba hari Sabtu, istriku nyatanya miliki pekerjaan mendadak dari kantor yakni mesti mengawasi pameran di Mangga Dua. Tidak berhasil deh gagasan berjalan-jalan ke Taman Safari. Istriku menyarankan supaya saya tetaplah mengantar Uni berjalan-jalan umpamanya ke Ancol saja serta pulangnya dapat jemput istriku di Mangga Dua. Sebenarnya saya agak males jika tidak ada istriku. Saya terasa risih mesti jalan berdua Uni karna orangnya pendiam. Akupun mengira Uni tentu tidak mau. Namun tanpa ada dinyata nyatanya Uni menyepakati saran istriku. 

Pagi-pagi banget istriku telah pergi naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua serta Ancol. Sesaat menanti Uni yang sekali lagi berjalan-jalan pagi saya sendirian di rumah menyeruput kopi serta merokok. Kami merencanakan jalan jam 10 pagi. Setelah ngopi serta merokok, saya kembali tidur-tiduran di kamarku menanti jam. Fikiranku melayang-layang memikirkan kakak istriku ini. Uni Tati begitu menarik perhatianku dengan sexual. Jeleknya saya, mulia keluar. Saya ditantang mengalahkan wanita baik-baik, saya ditantang mengalahkan Uni. Mumpung ada peluang. Basic setan senantiasa mencari peluang menggoda. 

Kuatur jebakan bagi memancing Uni. Saya cepat-cepat mandi membersihkan tubuh serta keramas. Dengan berlilit handuk saya menanti kepulangan Uni dari berolahraga paginya. Sekitaran 10 menit saya menanti di balik horden serta kulihat Uni masuk pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Berniat pintu tempat tinggal saya tutup namun dilewatkan tidak terkunci. Saya berlalu menuju kamarku serta selekasnya menempatkan jebakan bagi mengagetkan Uni. Saya masuk kamarku serta selekasnya bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka agar isi kamar memperoleh penerangan terang. 


Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat saya menanti Uni melalui kamarku dengan keinginan dia lihat badan serta juniorku yang sejak dari barusan berdiri tegak memikirkan petualangan ini. Handuk kututupkan ke kepala seakan-akan tengah mengeringkan rambut yang basah setelah keramas. Saya berpura-pura tidak lihat serta tidak mengerti hadirnya Uni. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Saya percaya Uni tentu lihat badanku yang polos dengan junior yang tegak berdiri. 

Nafsuku makin menggeliat saat kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang semula nyaris melalui kamarku saat ini seperti terpaku berhenti dimuka kamar tanpa ada beranjak. Saya makin aktif menggosoki rambutku serta berpura-pura tidak tau jika ada orang.

 Sebagian detik saya melakukan perbuatan demikian serta saya berencana sensasi tersebut. Dengan mendadak kuturunkan handuk serta menengok ke arah pintu kamar. Saya pura-pura kaget mengerti ada orang. “E.. eee…maaf Uni, saya sangka tidak ada orang, ” kataku seraya mendekati pintu seakan-akan menginginkan tutup pintu. Saya tidak berupaya tutup kemaluanku yang menantang. Jadi kubiarkan Uni terdiam memandangi badanku yang polos mendekat kearahnya. 

Dengan tenagnya seakan saya kenakan pakaian lengkap kudekati Uni serta lagi memohon maaf.

SITUS JUDI POKER,DOMINOQQ,ADUQ,CAPSA SUSUN

“Maaf ya Uni, saya punya kebiasaan begini. Saya tidak sadar bila ada tamu dirumha ini, ” kataku sembari berdiri dimuka pintu ingin tutup daun pintu. 

Mendadak seperti tersadar Uni bergegas meninggalkanku sembari berkata “i…i…iya, tidak apa-apa….. ”. Dia segera masuk ke kamar belakang yang ditujukan padanya sepanjang tingal dirumahku. Saya lalu menggunakan celana pendek tanpa ada CD serta kenakan kaos oblong lalu smengetok pintu kamar Uni. “Ada apa Andy, ” tutur Uni sesudah buka pintu. 

Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin saja malu. Membaca kondisi sesuai sama itu, saya tidak menyiakan peluang. “Uni, maafkan Andy ya…aku lupa bila ada tamu di rumah ini, ” kataku merangkai percakapan agar nyambung. 

“Nggap apa-apa, hanya Uni malu hati, benar-benar Uni malu lihat anda telanjang barusan, ” balasnya tanpa ada ingin memandang saya. “Kenapa harus malu? Kan tidak berniat, apa sekali lagi Uni kan telah sempat menikah jadi telah umum lihat yang tegak-tegak sesuai sama itu, ” kataku memancing reaksinya. 

“Sejujurnya Uni barusan kaget 1/2 mati lihat anda demikian. Yang Uni malu, tanpa ada sadar Uni terpaku dimuka kamarmu. Jujur saja Uni telah lama tidak lihat sesuai sama itu jadi Uni seperti terpana, ” tuturnya sembari lari ketempat tidurnya serta mulai sesenggukan. Saya jadi ngak tega. Kudekati Uni serta kuberanikan memegang pundaknua seraya menenangkannya. 

“Sudalah tidak usah malu, kan hanya kita berdua yang tau. ” Lihat reaksinya yang diam saja, saya mulai berani duduk disebelahnya serta merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa ada berkata apa-apa. Saat kurasa telah agak tenang kusarankan bagi mandi saja. Kutuntun tangannya serta sekonyong-konyong setan mendorongku bagi memeluk waktu Uni telah berdiri didepanku.

 Lama kupeluk erat, Uni diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih tetap kencang terasanya melekat didadaku. Begitu merasa debar jantungnya. Perlahan-lahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos sisi belakang bersamaan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya. 

“Jangan Ndy…dosa, ” tuturnya sembari melepas diri dari pelukanku. Tetapi pelukanku tidak ingin melepas badan sintal yang tengah didekapnya. Daam usaha ke-2 Uni telah menyerah. Bibirnya dilewatkan kulumat walaupun masih tetap tanpa ada perlawanan. Ucoba sekali lagi menyelusupkan tangan di balik kaosnya, kesempatan ini sisi depan.

 Tangan kanan yang menggerayang segera pada sasaran…putting susu samping kiri. Uni menggeliat. 

Pilinan jariku di payudaranya buat nafsunya naik. Saya tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Saya heran dengan juga wanita ini, tetaplah diam tanpa ada perlawanan. Mungkin saja ini model wanita baik-baik. Bagusnya, semuanya apa yang kulakukan tak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Uni menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya. 

Perlahan-lahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya, Uni diam saja. Kubopong badannya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku…….. Uni masih tetap diam. 

Lidahku mulai bermain disekujur badannya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun sekali lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku…

. turun sekali lagi ke beberapa kumpulan rambut serta ke-2 pahanya hujilat-jilat selalu hingga keujung jempol kaki. Saya tidak terasa jijik karna badan Uni yang putih bersih begitu menghidupkan gairah. 

Kukangkangkan kakinya, uni masih tetap diam saja. Namun kuamati matanya terpejam nikmati sentuhan setiap jengkal ditubuhnya. Baru saat kudaratkan sapuan lidahku di bibuir vagina serta klitorisnya Uni mendadak berteriak, ” Ahhhhhhhh…….. ” 

“Kenapa Uni…. Sakit?, ” tanyaku. Uni cuma menggeleng. Serta kegiatan jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Uni menggelinjang dahsyat serta mendadak dia meraung.. ”Andyyyyyyy… mari Andy…. janganlah siksa saya dengan nikmat…ayo Andy selesaikan…. Uni telah tidak tahan, ” tuturnya.

Saya tidak ingin terlalu lama. Tanpa ada banyak macam sekali lagi segera kunaiki ke-2 pahanya serta kutusukkan juniorku kelobah surganya yang telah basah kuyup. Dengan sekali sentak semuanya batangku yang panjang melesak dalam. Agak seret kurasakan, mungkin saja karna telah dua th. nganggur dari kegiatan. Kugenjot pantatku dengan irama tetaplah, keluar serta masuk. Uni makin menggelinjang. 

Saya fikir tidak usah lama-lama bersensasi, selesaikan saja. Lain kali baru lama. Lihat reaksinya tandanya ingin orgasme, pergerakan pantatku makin cepat serta kencang. Uni meronta-ronta, menarik semua apa yang dapat ditariknya, bantal, sepre. Badanku tidak luput dari tarikannya. Semuanya dikerjakan dengan semakin banyak diam. Serta mendadak badannya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh……., ”

 lolongan panjangnya mengisyaratkan dia menjangkau puncak. Saya percepat kocokanku di atas badannya. Mendadak saya didikejutkan dengan hentakan badannya disertai tanganya yang mendorong badanku. “Jangan keluarin di dalam …. saya sekali lagi subur, ” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kesenangan yang belum juga mereda. 

Kekagetanku hilang sesudah tau reaksinya. “Baik Uni cantik, Andy keluarin di luar ya, ” balasku sembari kembali memasukkan Junior ku yang pernah lepas dari vaginanya karna dorongan yang cukup keras.

 Kembali kupompa pinggulku. Saya rasa kesempatan ini Uni agak santai. Namun tetaplah dengan diam tanpa ada banyak reaksi Uni terima enjotanku. Cuma berwajah yang terkadang meringis keenakan. 

Serta sampailah waktunya, saat punyaku merasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Uni serta kugencet batang juniorku sembari menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali juniorku meludah. Sekujur badan Uni yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan juga wajahnyapun belepotan cairan putih kental. Serta saya terkulai lemas penuh kesenangan. Kulihat Uni bagkit ambil tisu serta meneyka tubuh dan mukanya. 
“Andy…kamu telah memberi apa yang belum juga sempat Uni rasakan, ” kata wanita cantik itu sembari rebahan disampingku. 

Dengan kesepakatan Uni, kami menelpon istriku menyampaikan kabar bila batal ke Ancol karna Uni tidak enak tubuh. Walau sebenarnya kami meneruskan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tetap 3x sekali lagi lakukan persetubuhan.

 Dalam dua sessi tersebut begitu terlihat perubahan yang berlangsung serupa Uni. Jika permainan pertama dia banyak diam, permainan ke-2 mulai menghadapi, permainan ke-3 jadi menguasai, permainan ke-4 jadi buas…. buas…sangat buas. Saya pernah menggunakan kondom agar dapat dengan leluasa menumpahkan sperma waktu punyaku ada di dalam vaginanya. 

“Aku sadar ini dosa, namun saya juga nikmati apa yang belum juga sempat saya rasakan sepanjang bertemumi. Suamiku itu yaitu pilihan orangtua serta selisih 20 th. dengan Uni. Hingga Uda wafat, Uni tidak sempat rasakan kesenangan sexual begini. Sebenarnya Uni masih tetap kepengen nikah sekali lagi namun tidak sempat ketemu orang yang pas. Mungkin saja tempat Uni jadi kepala sisi buat banyak pria menjauh. ” Narasi Uni sebelumnya kami keduanya sama tertidur nyenyak.

DAFTAR JUGA : 

BERITAPANAS LAINNYA : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seks Papa Dengan Pembantuku

Aku melihat sendiri kejadian itu, saat itu aku berumur 15 tahun. Dan masih mengingatnya sampai sekarang, namaku Jojo saat ini aku sudah dud...

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot