PageNavi Results No.

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 05 November 2017

Cerita ini berlangsung saat saya masih tetap Remaja serta masih tetap duduk di bangku SMA, saat umurku masih tetap 18 th., saat itu rambutku masih tetap selama sedada serta hitam (saat ini sebahu lebih serta sedikit merah). Di SMA saya termasuk juga jadi anak sebagai incaran beberapa cowok. Badanku cukup seimbang bagi seusiaku dengan buah dada yang tengah namun kencang dan pinggul yang membuat, pinggang serta perutku juga ukurannya cocok karna rajin berolahraga, ditambah sekali lagi kulitku yang putih mulus ini. 

Saya pertama mengetahui sex dari pacarku yang selang beberapa saat putus, pengalaman pertama itu membuatku haus sex serta senantiasa menginginkan coba pengalaman yang lebih ramai. Sekian kali saya berpacaran singkat yang senantiasa berbuntut di ranjang. Saya begitu jemu dengan kehidupan seksku, saya inginkan seorang yang dapat membuatku menjerit-jerit serta tidak berkutik kehabisan tenaga. 
Saat itu saya belum juga diperbolehkan bagi membawa mobil sendiri, jadi bagi kepentingan itu orang tuaku mempekerjakaan Bang Tohir jadi sopir pribadi keluarga kami merangkap pembantu. Dia berumur sekitaran 30-an serta memiliki tubuh yang tinggi besar dan diisi, kulitn
ya kehitam-hitaman karna seringkali bekerja dibawah sinar matahari (dia dahulu bekerja jadi sopir truk di pelabuhan). Saya seringkali memergokinya tengah mencermati bentuk badanku, memanglah sich saya seringkali menggunakan baju yang minim dirumah karna panasnya iklim di kotaku. Saat mengantar jemputku juga dia seringkali mencuri-curi pandang lihat ke pahaku dengan rok seragam abu-abu yang mini. Demikian halnya saya, saya seringkali memikirkan bagaimana apabila saya disenggamai olehnya, seperti apa rasa-rasanya apabila batangnya yang tentu kekar seperti badannya itu mengaduk-aduk kewanitaanku. Namun saat itu saya belum juga seberani saat ini, saya masih tetap bebrapa sangsi pikirkan ketidaksamaan status di antara kami. 

Obsesiku yang menggelora bagi rasakan ML dengannya pada akhirnya betul-betul terwujud dengan gagasan yang kusiapkan dengan masak. Hari itu saya baru bubaran jam 3 karna ada ekstra kurikuler, saya menuju ke tempat parkir di mana Bang Tohir telah menanti. Saya berpura-pura tidak enak tubuh serta menyuruhnya cepat-cepat pulang. Di mobil, sandaran kursi kuturunkan supaya dapat berbaring, badanku kubaringkan sembari pejamkan mata. Demikian halnya kusuruh dia supaya tidak menyalakan AC dengan argumen tubuhku lebih tidak enak, jadi gantinya saya buka dua kancing atasku hingga bra kuningku sedikit tersembul serta itu cukup menarik perhatiannya. 

Non tidak apa-apa kan? Sabar ya, bentar sekali lagi hingga kok " hiburnya 

Saat itu di rumah tengah tak ada siapapun juga, ke-2 orang tuaku seperti umum pulang malam, jadi cuma ada kami berdua. Sesudah memasukkan mobil serta mengunci pagar saya memohonnya bagi memapahku ke kamarku di lantai dua. Di kamar, dibaringkannya badanku di ranjang. Saat dia ingin keluar saya menghindarnya serta menyuruhnya memijat kepalaku. Dia terlihat tegang serta berulang-kali menelan ludah lihat tempat tidurku itu serta dadaku yang putih agak menyembul karna kancing atasnya telah terbuka, terlebih saat kutekuk kaki kananku hingga kontan paha mulus serta CD-ku terungkap. Meskipun memijat kepalaku, tetapi matanya selalu terukur pada pahaku yang terungkap. Karna terus menerus disajikan panorama sesuai sama itu ditambah sekali lagi dengan geliat badanku, pada akhirnya dia tidak tahan sekali lagi memegang pahaku. Tangannya yang kasar itu mengelusi pahaku serta merayap semakin dalam sampai menggosok-gosok kemaluanku dari luar celana dalamku. 

" Sshh.. Bang " desahku dengan agak gemetar saat jarinya menghimpit sisi tengah kemaluanku yang masih tetap terbungkus celana dalam. 

" Tenang Non.. saya telah dari dahulu kesengsem serupa Non, terlebih bila ngeliat Non pakai baju berolahraga, duh lebih tidak kuat Abang ngeliatnya juga " tuturnya merayu sembari selalu mengelusi sisi pangkal pahaku dengan jarinya. 

Tohir mulai menjilati pahaku yang putih mulus, kepalanya masuk kedalam rok abu-abuku, jilatannya perlahan mulai menyebar menuju ke tengah. Saya cuma bisa mencengkram sprei serta kepala Tohir yang terselubung rokku waktu kurasakan lidahnya yang tidak tipis serta kasar itu menyelinap ke tepi celana dalamku lantas menyentuh bibir vaginaku. Tidak cuma bibir vaginaku yang dijilatinya, namun lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasa-rasanya wuiihh.. tidak karuan, geli-geli enak seperti ingin pipis. Tangannya yang selalu mengelus paha serta pantatku percepat naiknya libidoku, terlebih mulai sejak sejak sekian hari paling akhir ini saya belum juga mengerjakannya sekali lagi. 

Tidak lama kemudian, Tohir menarik kepalanya keluar dari rokku, berbarengan dengan itu juga celana dalamku turut ditarik terlepas olehnya. Matanya seperti ingin copot lihat kewanitaanku yang telah tidak tertutup apa-apa sekali lagi dari balik rokku yang terungkap. Dia dekap badanku dari belakang dalam tempat berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sesaat tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku semakin bergolak saat telapak tangannya yang kasar itu menyelinap ke balik bra-ku lalu meremas daging kenyal di baliknya. 

" Non, teteknya bagus sangat.. serupa bagusnya kaya memeknya, Non geram gak saya giniin? " tanyanya dekat telingaku hingga deru nafasnya terasanya menggelitik. 

Saya cuma menggelengkan kepalaku serta meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Tohir yang terasa memperoleh restu dariku jadi makin buas, jari-jarinya saat ini tidak cuma mengelus kemaluanku namun juga mulai mengorek-ngoreknya, cup bra-ku yang samping kanan di turunkannya hingga dia bisa lihat terang payudaraku dengan putingnya yang mungil. 


Saya rasakan benda keras dibalik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Tohir terlihat begitu bernafsu lihat payudaraku yang montok itu, tangannya meremas-remas serta kadang-kadang memilin-milin putingnya. Remasannya makin kasar serta mulai mencapai yang kiri sesudah dia pelorotkan cup-nya. Saat dia menciumi leher jenjangku merasa olehku nafasnya juga telah memburu, bulu kudukku merinding saat lidahnya menyapu kulit leherku dibarengi cupangan. Saya cuma dapat meresponnya dengan mendesah serta merintih, bahkan juga menjerit pendek saat remasannya pada dadaku mengencang atau jarinya mengebor kemaluanku lebih dalam. 
Cupanganya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berbentuk air liur serta sisa gigitan di permukaan kulit yang dilewati. Bibirnya pada akhirnya berjumpa dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumiku dengan gemas. 

Awal mulanya saya hindari di cium olehnya karna Tohir perokok jadi bau nafasnya tidak sedap, tetapi dia bergerak lebih cepat serta berhasil melumat bibirku. Lama-lama mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku serta menggelikitik lidahku dengan lidahnya hingga lidahku juga ikut beradu dengannya. Kami larut dalam birahi hingga bau mulutnya itu seakan-akan hilang, terlebih saat ini saya lebih berani memainkan lidahku didalam mulutnya. Sesudah senang berrciuman, Tohir melepas dekapannya serta melepas ikat pinggang usangnya, lantas buka celana tersebut kolornya. Jadi menyembullah kemaluannya yang telah menegang daritadi. Saya lihat takjub pada benda itu yang demikian besar serta berurat, warnanya hitam juga. Tambah lebih menggairahkan di banding punya rekan-rekan SMU-ku yang sempat ML denganku. Dengan tetaplah menggunakan kaos berkerahnya, dia berlutut di samping kepalaku serta memohonku mengelusi senjatanya itu. Akupun bebrapa perlahan mencapai benda itu, ya ampun tanganku yang mungil tidak muat menggenggamnya, benar-benar fantastis ukurannya. 

" Mari Non, emutin kontol saya ini dong, tentu yahud rasa-rasanya jika diemut serupa Non " tuturnya. 

Kubimbing penis dalam genggamanku ke mulutku yang mungil serta merah, uuhh.. sulit sekali memasukkannya karna ukurannya. Sepintas tercium bau keringat dari penisnya hingga saya mesti menahan nafas juga merasa asin saat lidahku menyentuh kepalanya, tetapi saya selalu memasukkan lebih dalam ke mulutku lantas mulai memaju-mundurkan kepalaku. Terkecuali menyepong tanganku ikut aktif mengocok maupun memijati buah pelirnya. 

" Uaahh.. uueennakk banget, Non telah pengalaman yah " ceracaunya nikmati seponganku, sesaat tangannya yang bercokol di payudaraku tengah asik memelintir serta memencet putingku. 

Sesudah lewat 15 menitan dia melepas penisnya dari mulutku, kelihatannya dia tidak ingin cepat-cepat orgasme sebelumnya permainan yang lebih dalam. Akupun terasa lebih lega karna mulutku telah pegal serta bisa kembali hirup udara fresh. Dia beralih tempat diantara ke-2 belah pahaku dengan penis terukur ke vaginaku. Bibir vaginaku diungkapkannya hingga mengganga lebar siap dimasuki serta tangan yang satunya menuntun penisnya menuju tujuan. 

" Tahan yah Non, mungkin saja akan sakit sedikit, namun ke sananya tentu ueenak tenan " tuturnya. 

Penisnya yang kekar itu menancap perlahan didalam vaginaku. Saya pejamkan mata, meringis, serta merintih menahan rasa perih karena gesekan benda itu pada milikku yang masih tetap sempit, hingga mataku berair. Penisnya sulit sekali menerobos vaginaku yang baru pertama kalinya dimasuki yang sebesar itu (punya beberapa rekanku tidak seperkasa yang satu ini) meskipun telah dilumasi oleh lendirku. 


Tohir memaksanya perlahan bagi memasukinya. Baru kepalanya saja yang masuk saya telah kesakitan 1/2 mati serta merintih seperti ingin disembelih. Nyatanya si Tohir lihai juga, dia memasukkan penisnya sedikit untuk sedikit bila terhalang ditariknya lantas dimasukkan sekali lagi. Saat ini dia telah berhasil memasukkan 1/2 bagiannya serta mulai memompanya meskipun belum juga masuk semuanya. Rintihanku mulai beralih jadi desahan nikmat. Penisnya menggesek dinding-dinding vaginaku, makin cepat serta makin dalam, karena sangat keenakannya dia tidak sadar penisnya ditekan sampai masuk semuanya. Ini membuatku terasa sakit bukanlah main serta saya menyuruhnya berhenti sebentar, tetapi Tohir yang telah kalap ini tidak mendengarkanku, terlebih dia menggerakkan pinggulnya lebih cepat. Saya dibuatnya terasanya terbang ke awang-awang, rasa perih serta nikmat bercampur baur dalam desahan serta gelinjang badan kami. 

" Oohh.. Non Citra, sayang.. sempit banget.. memekmu.. nikmatnya! " ceracaunya di dalam aktivitasnya. 


Dngan tetaplah menggenjot, dia melepas kaosnya serta melemparnya. Benar-benar badannya seperti yang kubayangkan, demikian diisi serta jantan, otot-ototnya membuat dengan indah, juga otot perutnya yang seperti kotak-kotak. Dari tempat berlutut, dia mencondongkan badannya ke depan serta menindihku, saya terasa hangat serta nyaman di pelukannya, bau tubuhnya yang ciri khas lelaki tingkatkan birahiku. Kembali dia memperlancar pompaannya terhadapku, kesempatan ini ditambah sekali lagi dengan cupangan pada leher serta pundakku sembari meremas payudaraku. Genjotannya makin kuat serta bertenaga, kadang-kadang diselingi dengan pergerakan memutar yang buat vaginaku merasa diobok-obok. 

" Ahh.. aahh.. yeahh, selalu entot gua Bang " desahku dengan mempererat pelukanku. 


ku menjangkau orgasme dalam 20 menit dengan tempat begini, saya melepas perasaan itu dengan melolong panjang, badanku mengejang dengan dahsyat, kukuku hingga menggores punggungnya, cairan kenikmatanku mengalir deras seperti mata air. Sesudah gelombang birahi mulai mereda dia mengelus rambut panjangku seraya berkata, " Non cantik banget saat keluar barusan, namun Non tentu lebih cantik sekali lagi bila telanjang, saya bukain pakaiannya yah Non, telah basah gini ". 

Saya hanya dapat mengangguk dengan nafas tersenggal-senggal sinyal sepakat. Memanglah tubuhku telah basah berkeringat hingga baju seragamku seperti kehujanan, terlebih AC-nya tidak kunyalakan. Tohir melepaskan bajuku satu persatu, yang paling akhir yaitu rok abu-abuku yang dia turunkan lewat kakiku, sampai saat ini yang tersisa cuma sepasang anting di telingaku serta satu cincin yang melingkar di jariku. 

Dia menelan ludah menatapi badanku yang telah polos, butir-butir keringat terlihat di badanku, rambutku yang terurai telah kusut. Tidak henti-hentinya di memberikan pujian pada keindahan badanku yang bersih tertangani ini sembari menggerayanginya. Lalu dia balikkan badanku serta menyuruhku menunggingkan pantat. Akupun mengangkat pantatku menunjukkan vaginaku yang merah merekah dihadapan berwajah. Tohir mendekatkan berwajah kesana serta menciumi ke-2 bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilat serta menghisap kulit pantatku, sesaat tangannya membelai-belai punggung serta pahaku. Mulutnya selalu merambat ke arah selangkangan. Saya mendesis rasakan sensasi seperti kesetrum saat lidahnya menyapu naik dari vagina hingga anusku. Ke-2 jarinya kurasakan buka ke-2 bibir vaginaku, dengusan nafasnya mulai merasa disana lalu dia julurkan lidahnya serta memasukkannya di sana. Saya mendesah semakin tidak karuan, badanku menggelinjang, wajahku kubenamkan ke bantal serta menggigitnya, pinggulku kugerak-gerakkan jadi ekspresi rasa nikmat. 

Di tengahnya desahan nikmat mendadak kurasakan kok lidahnya beralih jadi keras serta besar juga. Saya melihat ke belakang, nyatanya yang tergores-gesek disana bukanlah lidahnya sekali lagi namun kepala penisnya. Saya menahan nafas sembari menggigit bibir rasakan kejantanannya menyodok masuk. Saya rasakan rongga kemaluanku hangat serta penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya begitu merasa pada dinding kemaluanku. 

" Oouuhh.. Bang! " tersebut yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar waktu penisnya amblas ke dalamku. 

Dia mulai mengayunkan pinggulnya awal mula lembut serta memiliki irama, tetapi makin lama frekwensinya makin cepat serta keras. Saya mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya serta deritan ranjang yang bergoyang. Dia mencengkramkan ke-2 tangannya pada payudaraku, merasa sedikit kukunya disana, namun itu cuma perasaan kecil saja di banding sensasi yang tengah melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menyebabkan perasaan nikmat ke semua badanku. 

Saya menjerit kecil saat mendadak dia tarik rambutku serta tangan kanannya yang bercokol di payudaraku juga turut menarikku ke belakang. Rupanya dia menginginkan menambahku ke pangkuannya. Setelah mencari tempat yang enak, kamipun melanjutkan permainan dengan tempat berpangkuan membelakanginya. Saya mengangkat ke-2 tanganku serta memutari lehernya, lantas dia melihatkan kepalaku supaya dapat melumat bibirku. Saya makin intens menaik-turunkan badanku sembari selalu berciuman dengan liar. Tangannya dari belakang tidak henti-hentinya meremasi dadaku, putingku yang telah mengeras itu selalu saja dimain-mainkan. Gelinjang badanku semakin tidak teratasi karna terasa juga akan selekasnya keluar, kugerakkan tubuhku sekuat tenaga hingga penis itu menusuk makin dalam.

dan aku pun mulai lemas, lalu dia melepaskan pelukan nya, lalu aku pun di suruhnya untuk posisi di atas dengan dia terlentang dan aku jongkok , mungkin lebih senang payudaraku bergerak , aku pun tak kuat menahan nya yang ga tahan bgtbgtb banget.....
 lalu tohir membalikan tubuh kan secara aku di bawah nya dan dia di atsku setelah itu akupun,merasa tak kuasa dan hontara genjotan yang semakin cepat dan keras membuat ku hanya bisa mendesah dan seperti di awang awang, dada ku naik turun dan tubuh ku melengking orgasme bbrpa kali , dan ahirnya aku merasakan kepatan luar biasa lagi.

dan togir pun mengeluarkan spermanya di vagina ku hangat rasanya di dalam vaginaku, dan dia memeluku sambil melumat bbir ku. aku yang lemas hanya tertidur dan aku bangun baju ku di pakaikan olehnya .

sejak itu, supirku sring memintaku melayani dirinya kapanpun dimanapun itu ada kesempatan. dan aku pun ketagihan oleh penis ukuran besar itu . 
dan setelah aku llus SMA aku memutuskan kuliah di australia dan aku tidak pernah lagi je indonesia karena ibu ayahku sring menengok ku 3 atau 6 bulan sekali :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seks Papa Dengan Pembantuku

Aku melihat sendiri kejadian itu, saat itu aku berumur 15 tahun. Dan masih mengingatnya sampai sekarang, namaku Jojo saat ini aku sudah dud...

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot