PageNavi Results No.

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 14 Desember 2017

Menikmati Sheila Janda yang luar biasa


narasi ini adalah cerita riil yang di alamin oleh satu diantara penulis narasi yang di tuang jadi satu pengalaman yang buat nafsu gitu mengebu ngebu 


perkenalkan nama saya Desta, sekarang ini usiaku 30 th., namun peristiwa ini yaitu cerita riil dalam hidupku waktu saya berumur 25 th., kurang lebih lima th. waktu lalu, namun baru dapat bercerita semuanya dengan tulisanku lewat wadah situs (blog) esexesex ini. Pengalaman ini saya kisahkan dengan Mbak Sheila, yakni ibu dari rekan saya Tarjo, Sebelumnya saya katakan pengalaman saya dengan Mbak Sheila, saya menginginkan mengemukakan kalau saya tertarik dengan wanita yang lebih tua dari saya, dahulu saat pacar atau rekan kencan saya umumnya mempunyai umur yang lebih tua, Namun istri saya sekarang ini memanglah lebih muda dari saya 5 th.. 
  Dengan bermain cinta serupa yang lebih tua adalah sensasi sendiri buat saya, karna rasa yang didapatkan lebih dari apa yang saya kehendaki, Saya memiliki seseorang tetangga, sekalian kawan bermain, namun umurnya 3 th. di bawah saya, sebut saja namanya Tarjo (nama samaran). Saya berkawan serta bersahabat dengan dia telah mulai sejak kecil. Hubungan saya dengan Tarjo telah seperti kakak beradik. Kami sama-sama bermain, saya ke tempat tinggalnya maupun dia yang ke rumahku. 

Makan serta kadang-kadang tidur juga kami seringkali dengan. Tarjo ini anak tertua dari 4 bersaudara. Ayahnya wafat dunia saat dia berusia 15 th.. Tarjo ini memiliki ibu, namanya Sheila. Walau Mbak Sheila ini ibu dari sahabat saya, namun saya menyebutnya tetaplah dengan panggilan mbak, bukanlah tante (saya tidak paham mengapa menyebutnya mbak, mungkin saja saya ikutan ibu saya). 

Karna saya telah punya kebiasaan bergaul dengan keluarga Mbak Sheila, jadi Mbak Sheila berasumsi saya telah seperti anaknya sendiri. Hingga Mbak Sheila tidak terasa malu bagi bertingkah lumrah dihadapanku, terlebih sekali dia telah punya kebiasaan kenakan pakaian minim, walau saya berada di depannya. 

Jika usai mandi, serta keluar dari kamar mandi, Mbak Sheila tanpa ada malu-malu jalan dihadapan saya cuma dengan melilitkan handuk di badannya. Hingga dengan terang sekali tampak kemolekan badannya. Warna kulitnya yang kuning bersih, dengan bentuk pantat yang bulat serta sintal, dan sepasang lengan yang indah dengan bebasnya bisa dipandangi, walau saya ketika itu masih tetap SD maupun SMP, namun dengan perasaan, saya telah menginginkan juga lihat kemolekan badan Mbak Sheila. SITUS JUDI POKER,DOMINOQQ,ADUQ,CAPSA SUSUN
Hubungan dengan Tarjo tetaplah baik, walau saya telah geser tempat tinggal (walau dalam satu kota) serta walau saya telah kuliah ke beda kota, hubungan saya dengan keluarga Mbak Sheila juga tetaplah tidak beralih. Bila saya pulang ke tempat tinggal satu bulan sekali, saya senantiasa luangkan main ke tempat tinggal Tarjo. 

Sesudah kematian suaminya, Mbak Sheila sepanjang lebih kurang 8 th. tetaplah menjanda. Walau sesungguhnya banyak lelaki yang tertarik kepadanya, karna Mbak Sheila ini orangnya cantik, seksi, kulitnya kuning, bicaranya ramah serta supel. Penampilannya senantiasa terlihat bersih (senantiasa bermake-up setiap waktu). Namun semua tidak diterima, karna argumen Mbak Sheila ketika itu tuturnya lebih berkonsentrasi bagi dia dalam mengasuh anak-anaknya. Namun sesudah 8 th. menjanda, pada akhirnya dia menikah dengan seseorang duda tua yang walau kaya raya namun sakit-sakitan (Mbak Sheila ingin menikah dengan dia karna argumen ekonomi). Namun perkawinan ini cuma bertahan lebih kurang 2 th., karna suaminya yang baru ini pada akhirnya juga wafat. 

Sesudah saya Dewasa, rasa tertarik saya dengan Mbak Sheila makin menggebu. Badan yang seksi, pantat yang padat, serta betis yang kecil dan indah senantiasa jadi tujuan mata saya. Kadang-kadang saya seringkali mengambil pandang dengan Mbak Sheila, ketika bercakap dengan Tarjo dankebetulan Mbak Sheila lewat. Terlebih bila tengah bercakap dengan Tarjo serta Mbak Sheila turut, wah rasa-rasanya jadi suka sekali. Bahkan juga seringkali saya berniat main ke tempat tinggal Tarjo, di mana ketika Tarjo tak ada dirumah, hingga saya dengan leluasa bisa bercakap berdua dengan Mbak Sheila. 

Walau hasrat bagi bercinta dengan Mbak Sheila senantiasa menggebu, namun saya masih tetap kesusahan bagi mencari langkah mengawalinya. Kadang-kadang rasa sangsi serta malu senantiasa menghantui, takut bila kelak Mbak Sheila menampik bagi di ajak bercinta. Namun bila tekad telah kuat, semua langkah juga akan ditempuh untuk tercapainya hasrat. Hal semacam ini berlangsung dengan kebetulan, saat satu sore MBak Sheila minta tolong saya bagi mengantarkan lihat komplek perumahan yang baru di pinggir kota, karna dia punya maksud beli tempat tinggal kecil di komplek perumahan itu. 
Kami berdua pergi dengan menggunakan mobil saya. Karna tempatnya masih tetap baru serta tetap dalam step pembangunan, hingga sesampainya di tempat, suasananya tampak sepi, tak ada seseorang juga ditempat itu. Kami berdua berkeliling dengan jalan kaki melihat-lihat bebrapa tempat tinggal yang baru dibuat. Saya ajak Mbak Sheila masuk ke satu diantara tempat tinggal yang tengah dibuat, yang pastinya masih tetap kosong, kami melihat-lihat ke dalamnya. 

Kami jalan berdampingan, serta sesudah masuk ke satu diantara tempat tinggal yang tengah dibuat. Dengan mendadak saya dekap pundaknya, saya rekatkan ke dada saya, perasaan saya ketika itu tidak menentu, pada suka, takut bebrapa bila dia geram serta menampar saya, danperasaan birahi yang sangatlah menggebu. Namun sukur, nyatanya dia cuma tersenyum melihat saya. Lihat tak ada penolakan yang bermakna, saya mulai berani bagi mencium pipinya, bebrapa sekali lagi dia cuma tersenyum malu sembari pura-pura menghindari diri serta sembari berkata, 

“Ach.. Desta ini ada-ada saja.. ” 

Saya berkata, “Mbak Sheila geram yaa..? ” Dia cuma menjawab dengan gelengan kepala serta sembari tersenyum selalu menundukkan kepala. Lihat bhs badan yang tunjukkan “lampu Hijau”, serangan saya makin berani. Saya mengubernya serta mendekapnya, serta pada akhirnya saya berhasil mencium bibirnya yang tidak tebal, mungil serta berkilat oleh lipstick yang senantiasa menghiasi bibirnya. 

Sembari saya bertumpu pada dinding, saya dekap dengan erat badan Mbak Sheila. 

Saya cium bibirnya, 


“Uhhmm.. ” dia bergumam serta balas memeluk dengan erat. 

Nyatanya tanpa ada disangka, Mbak Sheila membalas ciuman saya dengan bergairah. Saya kembali balas ciumannya yang begitu bergairah dengan permainan lidah saya. Lidah kami telah menari-nari. Ke-2 tangan saya telah mencari bebrapa tujuan yang peka. Bukit kembarnya yang mungil namun masih tetap padat serta tampak seksi jadi tujuan ke-2 tangan saya. 

Ke-2 bukit kembar ini telah lama kuidam-idamkan bagi menjamahnya. Kami berciuman agak lama. Nafas Mbak Sheila makin memburu. Ciuman, saya alihkan dari bibirnya yang mungil turun ke lehernya. Dia menengadahkan berwajah sembari matanya terpejam. Nikmati rangsangan kesenangan yang telah lama tidak dia rasakan. 

“Uchmm.. mm.. ” mulutnya senantiasa bergumam, pertanda dia menikmatinya. 

Ke-2 tanganku saya dekapkan ke pantatnya yang bulat serta seksi. Hingga badannya makin marapat ke badan saya. Dekapan ke-2 tangannya ke leher saya makin diperkuat, bersamaan dengan lenguhan bibirnya yang makin panjang, 

“Uuucchmm.. mm. ” 

Batang kejantanan yang tegang mulai sejak pergi dari tempat tinggalnya Mbak Sheila, saat ini ditekan dengan kencang oleh badan Mbak Sheila yang bergoyang-goyang. Rasa nikmat menyebar dari batang kejantananku mengalir naik ke ubun-ubun. Ciumanku selalu turun sesudah sebagian lama berkunjung di lehernya, turun menuruni celah bukit kembarnya. Ke-2 BH-nya yang berwarna merah muda, cocok dengan kulitnya yang langsat, makin menaikkan indahnya susu Mbak Sheila. 

Karna badan Mbak Sheila agak kecil, saya agak sedikit berjongkok, supaya dapat mencium ke-2 susunya yang telah mengeras. Ke-2 tangan saya gunakan bagi menahan punggungnya yang mulai melengkung atas sensasi ciuman saya ke susunya. Deru nafas Mbak Sheila makin memburu. 

Gesekan badannya ke batang keperkasaan saya makin cepat frekwensinya, serta pada akhirnya, 

“Udach acch Destai.. janganlah di sini, tidak enak bila kelak ketahuan.. ” sembari berupaya melepas 
badannya dari dekapan saya. 

“Sebentar Mmmbbak..! ” jawab saya dengan mulut tidak berubah dari susunya. 

“Desta, kelak kita lannjuttkan saja di llain ttemmpat.. ” suranya terputus-putus karna tersengal oleh nafasnya yang memburu. 

“Oke dech Mbak Sheila, namun Mbak Sheila mesti janji dahulu, kapan dilanjutkannya serta di mana..? ” tanyaku sembari masih tetap mendekap dengan erat badan Mbak Sheila. 

“Besok pagi saja di rumahku jam sepuluh. Karna bila pagi rumahku sepi. ” 

“Oke dech, besok pagi jam sepuluh saya datang sekali lagi. ” 

“Yuk kita pulang, anter saya dahulu ke tempat tinggal, anak nakaall..! ” pinta Mbak Sheila manja sembari mencubit hidungku. 

“Aku antar ke tempat tinggal, namun kasih dahulu uang muka bagi besok pagi. ” sembari mengarahkan ciuman saya ke bibirnya lagi jadi uang muka bagi besok pagi. 

Dia belum juga pernah tersenyum karna bibirnya telah kukulum dengan mesranya. Hari mulai gelap serta gerimis menemani kepulangan kami. Kami jalan pulang ke tempat tinggal Mbak Sheila, namun situasi dalam perjalanan pulang telah jauh berlainan dengan situasi saat kami pergi barusan. Karna saat kami pergi barusan, tingkah laku kami jadi seseorang tante dengan “keponakannya”, namun saat ini telah beralih jadi perjalanan seseorang tante dengan “keenakannya”. 

Sepanjang perjalanan, Mbak Sheila menggoda saya, 

“Waduh.., nyatanya sampai kini saya salah, saya kirain Desta itu orangnya alim, namun nyatanya.. ” 

“Ternyata enak khan..? ” goda saya sembari mencubit dagunya yang menggemaskan. Kami berdua tertawa berderai. 

“Kalau tahu gitu, mending dari dahulu yaa..? ” kata Mbak Sheila menggoda. 

“Iya bila dari dahulu, memek Mbak Sheila mungkin saja tidak karatan ya..? ” balasku menggoda. 

“Emangnya besi tua..! ” jawab Mbak Sheila bersungut. 

“Bukan besi tua, namun besi pusaka. ” jawab saya. 

Sepanjang perjalanan, tangan Mbak Sheila tidak henti-hentinya senantiasa meremas tangan saya yang samping kiri (samping kanan bagi pegang setir). Tangan saya baru dilepaskan saat saya gunakan bagi geser gigi saja. Selebihnya senantiasa dipegang serta diremas-remas oleh Mbak Sheila. 

“Mbak.., janganlah tanganku saja donk yang diremas-remas..! ” pinta saya dengan manja. 

“Lha yang mana sekali lagi yang minta diremas..? ” 

“Ya yang tidak ada tulangnya donk yang diremas. ” 

“Dasar anak nakal. ” Mbak Sheila tersenyum, namun tangannya berpindah bagi meremas rudal yang masih tetap tegang belum juga tersalurkan. 

Nyatanya Mbak Sheila bukan sekedar meremas rudal saya saja, tetapi juga menciuminya. 

“Mbak.., bebas saja lho Mbak, janganlah sungkan-sungkan, anggap saja punya sendiri. ” goda saya sembari tersenyum. 

“Terus minta diapakan sekali lagi..? ” pancing Mbak Sheila. 

“Yaa.., bila ingin dikulum juga bisa. ” jawab saya. 

“Emangnya tidak terlihat orang..? ” tanyanya sangsi. 

“Khan telah malem, lagian hujan, tentu tidak terlihat. ” 

Tanpa ada menanti jawaban, tangan Mbak Sheila telah mulai buka resluiting celana serta keluarkan rudal saya. Saya geser kursi saya agak ke belakang, supaya Mbak Sheila bisa leluasa mempermainkan rudal indah punya saya. Dirabanya rudal itu serta diciuminya, pada akhirnya bibirnya yang mungil mengulum serta menjilatinya. Merasa memperoleh aliran listrik yang menggetarkan saat lidah Mbak Sheila menjilati kepala rudal saya. Serta merasa hangat serta basah saat mulutnya mengulum batang kejantanan saya yang makin menegang. Dua perasaan yang penuh sensasi bertukar-ganti saya rasakan. Pada getaran karna jilatan lidah serta hangatnya kuluman sama-sama bertukar. Ke-2 kaki merasa tegang, serta pantat saya tidak merasa terangkat karna sensasi yang diakibatkan oleh kuluman bibir Mbak Sheila yang nyatanya begitu pakar. 

Bagi hindari konsentrasi yang terpecah, sangat terpaksa saya meminggirkan mobil ke jalur lambat, serta memberhentikan mobil. Kondisi begitu mensupport, karna ketika itu pas dengan turunnya hujan, serta jalan raya kendaraan agak sepi, hingga kami berdua tidak terasa terganggu bagi meneruskan permainan didalam mobil. 

Mbak Sheila mengulum kemaluan saya dengan semangat. Kepalanya tampak turun naik-turun naik yang kadang-kadang cepat, kadang-kadang lambat. Mulutnya selalu bergumam, jadi sinyal kalau dia juga menikmatinya. Ke-2 tangan saya memegang kepala Mbak Sheila naik-turun ikuti pergerakannya. Kaki makin kejang dengan pantat saya yang naik turun karena rasa sensasi yang mengagumkan. Bagi menyeimbangi permainannya, pantat Mbak Sheila yang tampak nungging, saya remas dengan tangan kiri, sesaat tangan kanan masih tetap membelai susu Mbak Sheila, saya remas dengan perlahan ke-2 susunya bertukaran dengan tangan kanan. 

Resluiting rok bawahnya yang berada di pantat, mulai saya buka, tampak CD-nya yang berwarna merah muda. Saya masukan tangan kiri kedalam CD-nya serta meremas dengan gemas pantatnya yang padat diisi. Tangan saya bergerak turun menelusuri celah pantatnya, serta saat ini menuju liang kemaluannya. Kemaluannya saya sentuh dari belakang, serta merasa sangatlah basah serta merekah. Saya belai-belai bibir luar kewanitaannya serta pada akhirnya saya belai-belai klitnya. Terasa klitnya tersentuh oleh jari saya, pantat Mbak Sheila makin dinaikkan, serta merasa tegang, kuluman ke batang kejantanan saya makin kencang. Tangan kanan saya masih tetap meremas-remas susunyayang makin tegak. Lihat kombinasi pada belaian klitoris, remasan susu serta kuluman rudal, nada kami jadi makin maracau 

Pantat kami makin naik turun. Erangan kesenangan serta sensasi aliran listrik menyebar ke sekujur badan kami. Mendadak Mbak Sheila melepas kulumannya. Dia kembali pada tempat duduk serta kemampuanng sembari matanya tetaplah terpejam oleh kesenangan yang telah bertahun-tahun tidak dirasa. Saya ketahui tujuannya, kalau dia minta gantian supaya kewanitaannya dijilati. 

Saya singkapkan roknya, serta Mbak Sheila dengan terburu-buru melepas sendiri CD-nya, seolah 
tidak sabar serta tidak mau ada waktu senggang yang terputus. Ke-2 kakinya telah ditelentangkan, kemaluannya yang mungil dengan bulu-bulu halus serta tertangani telah terlihat merekah. Saya dekatkan mulut saya ke liang senggamanya, namun saya baru juga akan menjilati ke-2 selangkangannya terlebih du
lu. Dia meremas-remas rambut saya. Ke-2 kakinya mengejang-ngejang serta bergerak-gerak tidak termonitor. Pantatnya digerak-gerakkan naik turun. Ini berarti Mbak Sheila sangatlah penasaran serta begitu gemas supaya kemaluannya menginginkan dijilati. Dia terlihat penasaran sekali. Saya jilati bibir kemaluannya. 

Harumnya yang ciri khas kemaluan wanita makin merangsang saya. Remasan-remasan di kepala saya makin kuat. Pada akhirnya saya buka bibir kemaluannya, saya jilati klitorisnya. Saat lidah saya menyentuh klitorisnya, nafas lega serta erangan kesenangan keluar dari mulutnya. 

“Uuuhh.. uhh.. uughh..! ” terus-terusan keluar dari mulutnya. 

Kepalanya senantiasa bergoyang-goyang ke kanan serta ke kiri. Remasan remasan tangan kirinya saat ini berpindah ke punggung saya, sedang tangan kanannya berupaya mencari batang keperkasaan saya serta pada akhirnya meremas-remas serta mengocoknya. Tangan yang lembut dengan kocokan serta remasan yang halus, memijat-mijat batang kejantanan saya, memberi sensasi sendiri pada rudal kebanggaan punya saya. 

Lidah saya berputar di klitorisnya, usapan-usapan lidah pada dinding vagina, kadang-kadang saya selingi dengan isapan serta gigitan halus di klitorisnya, buat dia makin marancu, 

“Uuugghh.. geellii banggeett..! Uuuff.., ggellii bannget..! Uuff ggllii.. ” 

Serta dengan mendadak ke-2 tangannya mencakar punggung saya, ke-2 kakinya menegang, dadanya membusung naik dibarengi dengan getaran badan yang hebat sembari mengerang, “Uuugghhff Aaallvii.., uuff saya mmauu kkeelluua.. aarr.. ” 

Nafasnya tersengal serta memburu, pertanda dia telah tiba di puncak kesenangan seseorang wanita. 

“Aaallvii.., anda belum juga yaa..? Sini kukulum agar cepet nyampai. ” nada Mbak Sheila sembari nafasnya masih tetap memburu. 

Dia membungkuk di pangkuan saya, saya kemampuanng di jok. Dia kembali mengulum batang kejantanan saya. Bibir yang manis serta mungil kembali mengocok-ngocok rudal saya. Lidahnya dengan lembut menyapu kepala kemaluan saya. 

Sensasi yang barusan pernah terputus, kembali bisa saya rasakan. Kaki saya menegang, pantatku terangkat, tangan saya meremas-remas ke-2 pipinya. Aliran listrik menyebar dari kepala kejantanan saya, naik ke ubun-ubun serta sekujur badan. Aliran itu kembali sekali lagi bersama menghadap ke ujung rudal saya, ke kepala kemaluan saya, serta pada akhirnya keluar bersama dengan cairan putih serta kental ke mulut Mbak Sheila, ke bibir Mbak Sheila, ke hidungnya serta ke pipinya, banyak. Seolah-olah habis telah cairan yang berada di badan ini, lemas ke-2 badan kami. Bagi sesaat kami berdua berdiam diri, bagi nikmati sensasi kami, bagi mengatur nafas kami serta bagi menentramkan emosi kami.

DAFTAR JUGA 

BERITA PANAS LAINNYA 

2 komentar:

  1. GaleriQQ.COM sedang BIG PROMO untuk anda , kemenangan besar menanti anda :
    * Bonus rollingan 0.5% setiap hari senin dibagikan
    * Bonus refferal 20% Berlaku Seumur Hidup
    * Dan masih banyak bonus menarik lainnya yang menanti anda
    *Kemenangan anda berapapun akan kami berikan :)
    Pin BBM : D60A983B
    Line : csgaleriqq
    WA : +855968017703
    Kunjungi Website kami : https://daftargaleriqq.blogspot.com/
    http://galeriqqblog.wordpress.com
    http://singalekong.ml/galeriqq-com-agen-bandarq-domino99/
    http://singalekong.ml/hondaqq-com-agen-domino-99-bandarq-dan-poker-online-terpercaya/

    BalasHapus
  2. https://sanglegend99.blogspot.co.id/2017/12/cerita-tentang-mba-manda-yang-mantaapp.html

    LegendaQQ.Net

    Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang

    LEGENDARIS !!!
    Min Depo 20Rb !!!
    Kartu Para Sang LEGENDA !!!
    WinRate Tertinggi !!!


    Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online

    Fasilitas BANK yang di sediakan :

    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan

    diri anda di Legenda QQ

    Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama

    kami !!!
    Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar"

    nya !!!

    Contact Us :
    + live chat : legendapelangi.com
    + Skype : Legenda QQ
    + BBM : 2AE190C9

    BalasHapus

Seks Papa Dengan Pembantuku

Aku melihat sendiri kejadian itu, saat itu aku berumur 15 tahun. Dan masih mengingatnya sampai sekarang, namaku Jojo saat ini aku sudah dud...

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot